Inter Milan

Penyebab Inter Milan Gagal Scudetto Padahal Perkasa di Awal Musim, Simone Inzaghi Tidak Sadari Ini

Sebelum dikalahkan Bologna di giornata 34, Inter Milan pernah di tahan imbang oleh Torino di giornata 28 dengan skor 1-1.

Editor: Munawwarah Ahmad
FILIPPO MONTEFORTE / AFP
Gelandang Inter Milan asal Italia, Nicolo Barella (tengah) melakukan selebrasi dengan bek Inter Milan Slovakia Milan dari Skriniar (CR) dan penyerang Inter Milan Lautaro Martinez (kiri) setelah membuka skor pada pertandingan final Piala Italia (Coppa Italia) antara Juventus dan Inter pada 11 Mei 2022 di stadion Olimpiade di Roma. (Photo by FILIPPO MONTEFORTE / AFP) (FILIPPO MONTEFORTE / AFP) 

Inter Milan hingga saat ini menjadi tim dengan jumlah gol paling banyak di Liga Italia dengan dulangan 81 gol dari 37 pertandingan.

Pertanyaannya, apa yang membuat Nerazzurri mengalami penurunan performa di partai-partai krusial?

Simone Inzaghi dikenal sebagai pelatih idealis dengan skema yang ia usung.

Di seluruh pertandingan Nerazzurri musim ini ia selalu bermain dengan skema 3-5-2.

Reaksi pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi selama pertandingan semifinal Piala Italia (Coppa Italia), leg kedua antara Inter dan AC Milan pada 19 April 2022 di stadion San Siro di Milan.
Reaksi pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi selama pertandingan semifinal Piala Italia (Coppa Italia), leg kedua antara Inter dan AC Milan pada 19 April 2022 di stadion San Siro di Milan. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Tak pernah ada kontra strategi yang ia lakukan dengan bermain memakai empat bek ataupun menggunakan 3 striker di depan.

Lawan pun mulai mampu membaca permainan dan titik lemah Inter Milan, permainan kolektif yang diusungnya diakali lawan dengan bermain lebih menekan di area tengah.

Dilansi FBref, di 17 pertandingan Inter Milan terakhir, mereka hanya mampu mengumpulkan rata-rata penguasaan bola sebanyak 57.14 % .

Jauh turun dibanding pertandingan yang sudah dijalani Nerazzurri dalam partai-partai sebelumnya.

Pasukan Inzaghi itu mengumpulkan rata-rata penguasaan bola sebanyak 60.1 % .

Dengan ditekannya lini tengah Inter Milan maka kesempatan mereka untuk mengalirkan bola ke depan pun makin sedikit.

Kombinasi yang biasa dilakukan Barella dan Calhanoglu untuk melayani dua striker di depan pun mulai menurun intensitasnya.

Striker yang paling sering dimainkan Inzaghi adalah Edin Dzeko dan Lautaro Martinez, keduanya merupakan pemain yang memiliki tipikal target man dan membutuhkan pelayan untuk mencetak rentetan gol.

Jika tak ada kreativitas dan sumber umpan yang matang dari lini tengah, maka torehan gol mereka pun juga ikut menurun.

Masalah seperti ini tak boleh dibiarkan Inzaghi jika ingin mempertahankan gelar Liga Italia dan membawa Nerazzurri lebih berprestasi di musim pertamanya menjadi juru taktik.

Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi memberi isyarat selama pertandingan sepak bola leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Liverpool di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan, pada 16 Februari 2022. (Photo by Filippo MONTEFORTE / AFP)
Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi memberi isyarat selama pertandingan sepak bola leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Liverpool di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan, pada 16 Februari 2022. (Photo by Filippo MONTEFORTE / AFP) (AFP/FILIPPO MONTEFORTE)

Apa yang dialami Inzaghi hampir mirip dengan apa yang akhir-akhir ini sedang menjadi masalah Thomas Tuchel di Chelsea.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved