Penyakit Sapi
Imbas PMK & Ternak Wajib Karantina 14 Hari, Warga Majene Keluhkan Biaya Pakan Jutaan
Sebelum ada kebijakan karantina 14 hari, warga Majene mengaku sapinya hanya butuh waktu satu hingga dua hari dikumpulkan.
Penulis: Masdin | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Kebijakan karantina hewan ternak sebelum dikirim keluar daerah mendapat keluhan.
Jasman, warga Desa Tallu Banua, Kecamatan Sendana Kabupaten Majene, Sulbar misalnya.
Peternak juga pengepul sapi untuk dikirim ke kalimantan itu mengaku keberatan.
Pasalnya selama karantina ia harus menambah biaya pakan.
"Biaya pakan bertambah, mungkin melebihi separuh dari kemarin kalau pakannya," ujar Jasman, Selasa (24/5/2022).
Apalagi kata dia waktu karantina 14 hari tersebut tidak sebentar.
"Kita berpikir itu bagaimana solusinya agar tidak rugi, kita berfikir keras bagaimana caranya agar ada jalan terbaik," bingungnya.
Lebih jauh, pria itu mengatakan dalam satu hari khusus biaya pakan bisa 2-3 juta.
Mengingat ia memiliki 32 ekor sapi yang diberi makan 3 kali sehari semalam.
Dibanding sebelum ada kebijakan karantina, ia mengaku sapinya hanya butuh waktu satu hingga dua hari dikumpulkan.
Setelah itu langsung dibawa ke pelabuhan untuk dikirim.
Berbeda dengan sekarang yang butuh waktu lama.
"Sudah telanjur, seandainya dari dulu kita tahu barangkali kita tidak begini kita istrahat dulu untuk antar sapi ke kalimantan," tambahnya.
Sehingga dari kebijakan ini, Jasman berharap ada jalan keluar diberikan pemerintah.
Agar peternak dan pengusaha seperti dirinya tidak mengalami kerugian.
Namun di satu sisi penyakit hewan ternak termasuk PMK tidak berdampak ke sapi para peternak.
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Masdin