Satpol PP Majene
Kasatpol PP Majene Sainal Arifin Bantah Sebut Organda & Mahasiswa Meresahkan, Ini Penjelasannya
Sainal Arifin mengatakan, pernyataannya saat diwawancara tidak pernah menyinggung soal organda dan mahasiswa.
Penulis: Masdin | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Kasatpol PP Majene, Sainal Arifin merespon ajakan debat terbuka dari Aliansi Organda Majene.
Dimana ajakan debat tersebut berawal dari pernyataan Sainal Arifin diduga mengatakan kehadiran Organda di Majene telah meresahkan.
Keresahan ini seperti organda turun ke jalan meminta sumbangan di lampu merah.
Sainal Arifin mengatakan debat tersebut tidak perlu dilakukan.
"Saya kira tidak perlu, karena saya tidak lakukan apa yang dia katakan," tandasnya, Selasa (26/4/2022).
Namun saat diwawancara di depan Kantor Bupati Majene tersebut, ia meminta meluruskan pemberian yang beredar.
Sainal Arifin mengatakan, pernyataannya saat diwawancara tidak pernah menyinggung soal organda dan mahasiswa.
"Saya tidak singgung mahasiswa, saya tidak pernah katakan melarang begitu," bebernya.
Justru ia membahas dominan tentang tentang operasi satpol PP yang akan digelar.
"Kebetulan saya lagi ada operasi gepeng (tukang minta) di alfamart, indomaret dan ATM, hari itu persiapan operasi," tambahnya.
Sehingga saat ditanya, ia mengatakan sesuai regulasi dan aturan berlaku.
"Pernyataan saya bukan seperti itu, yang saya katakan waktu itu yang dipertanyakan sama wartawannya," ujarnya.
Dimana prosedurnya harus ada ijin, tersebut termasuk untuk rumah ibadah harus melalui Kemenag dan publik di Dinas sosial.
"Sebatas itu, saya tidak singgung mahasiswa," tegasnya.
Ia menegaskan, tidak ada niatan untuk melarang mahasiswa galang dana untuk kemanusiaan.
Apalagi selama ini aksi galang dana bukan suatu hal baru.