Minyak Goreng Curah
Keuntungan Rp 500 per Liter Diduga Jadi Pemicu Minyak Goreng Curah Langka di Mamuju
Imbas penetapan HET tersebut membuat minyak goreng curah langkah dan sulit lagi dijumpai.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Minyak goreng (Migor) curah saat ini belum dijumpai di pasar tradisional, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Lapak para pedagang di dua pasar tradisional, seperti pasar baru dan pasar lama tak lagi memajang Migor curah.
Kondisi tersebut sejak penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter untuk Migor curah.
Imbas penetapan HET tersebut membuat minyak goreng curah langkah dan sulit lagi dijumpai.
Kepala bidang (Kabid) Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Mamuju, Andi Acce Tenri Saung menyebut pedagang enggan merugi.
Ia menjelaskan keuntungan pedagang yang diperoleh dari penjualan Migor sangat sedikit.
"Sebab penyaluranya harus melalui distributor dua, dan pedagang itu hanya peroleh keuntugan Rp 500 rupiah," terang Andi Acce Tenri Saung saat ditemui di antrean Migor, Kamis (14/4/2022).
Pemasok Migor curah terbesar di Sulbar dari Kabupaten Pasangkayu, yakni PT Tanjung Sarana Lestari (TSL).
Tenri sapaan akrabnya menjelaskan untuk memperoleh Migor curah harus melalui distributor kedua.
Sehingga keuntungan yang diperoleh pedangang hanya sedikit, membuat stok Migor sulit didapati.
Hal tersebut menjadi salah satu penyebab susahnya Migor curah di pasar tradisional.
Pedagang yang hendak memperoleh Migor curah harus melalui prosedural di Disdag Mamuju.
Pedagang harus melengkapi syarat seperti ijin usaha, nomor pokok wajib pajak (NPWP), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan wajib patuhi het.
"Kami membuka pedagang yang mau jadi penyalur, lengkapi berkasnya nanti kami fasilitasi," sebutnya.
Disebutkan saat ini sudah ada empat pedagang dari pasar baru dan pasar lama yang siap menjual Migor curah.
Tenri pun menjanjikan akan segera mengusahakan penyaluran Migor curah ke pasar.
Agar tak lagi terjadi antrean warga yang mengular di bulan suci ramadan ini.
Seperti yang terjadi di Jl Ahmad Kirang, Kelurahan Binanga, dekat dengan lapangan sepak bola.
Puluhan jeriken milik warga, kapasitas lima liter berjejer menuggu antrean Migor curah.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli