Ustaz Menjawab

Syiar Ramadan, Cara Wudhu dan Orang yang Merugi Dalam Shalat

"Makanya kalau kita wudhu yang kita cuci itu dari ujung tangan sampai ke siku bukan dari siku ke ujung tangan," sambungnya.

Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Hasrul Rusdi
Tribun-Sulbar.com
Ustadz Sabaruddin Lc dalam Syiar Ramadan Tribun Timur dengan tema mendapatkan rasa dalam shalat, Jumat, (8/4/2022). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Syiar Ramadan bersama Ustaz Sabaruddin Lc dengan tema mendapatkan rasa dalam shalat menyebut Ibadah shalat adalah ibadah yang memiliki banyak syarat, bahkan ada orang yang merugi dalam shalat.

"Fawailul lil mushollin, celakalah orang yang shalat. siapa mereka, yakni alladziina hum 'an į¹£alaatihim saahun, yaitu orang yang tidak menemukan rasa dalam shalat. Banyak orang yang merasa sudah shalat tetapi tidak menemukan rasa dalam shalat," ucap Sabaruddin dalam Syiar Ramadan TribunTimur.com, Jumat, (8/4/2022).

Dia melanjutkan, adzan itu mengajak kita untuk shalat, dalam adzan diserukan mari menuju kemenangan.

"Adzan itu mengajak kita untuk shalat bukan hanya menggugurkan kewajiban tapi ada yang lebih penting disitu yakni hayya alal falah atau mari menuju kemenangan. ibadah lain tidak ada, khusus untuk shalat maka kemenangan sudah diberikan bagi orang yang melakukan shalat," lanjutnya.

Baca juga: Syiar Ramadan, Ustadz Sabaruddin: Perintah Dirikanlah Shalat Bukan Lakukanlah Shalat

Dia menjelaskan potongan ayat tentang shalat, sungguh beruntung orang yang beriman.

"Yang mana orang yang disebut beruntung, yaitu orang yang khusuk dalam shalat," jelasnya.

Menurutnya, pintu untuk mendapatkan rasa dalam shalat adalah dengan khusuk.

Sementara cara mendapatkan shalat, lanjut Sabaruddin, tentunya dimulai dari cara kita berwudhu.

Dia menjelaskan, wudhu bukan hanya membersihkan fisik tetapi juga dosa-dosa yang ditimbulkan indra kita.

"Ketika kita berwudhu bukan hanya fisik akan tetapi yang dibersihkan adalah hakikat dari pada wudhu itu adalah membersihkan dosa-dosa yang ada di muka kita, penciuman kita, pendengaran kita, mata kita kemudian dosa yang ditimbulkan dari tangan," ucapnya.

"Makanya kalau kita wudhu yang kita cuci itu dari ujung tangan sampai ke siku bukan dari siku ke ujung tangan," sambungnya.

Dia melanjutkan, ternyata cara berwudhu juga selaras dengan ilmu kedokteran.

"Ternyata cara dokter cuci tangan itu dari ujung tangan ke siku, ditanya kenapa begitu? jawabnya, ketika cuci tangan dari siku ke tangan itu masih ada virusnya tapi kalau kita cuci tangan dari ujung tangan ke siku maka virus yang ada ditangan berguguran melewati siku," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

Dari Meditasi ke Khalwat

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved