Tambang Galian C
Warga Salu-salu, Desa Lebani Mamuju Keluhkan Aktivitas Tambang Galian C, Merusak Sungai
"Kalau ini aktivitas terus dilakukan ini akan membahayakan, karena material pasir dan krikil sudah banyak diambil sehingga sungai alami kerusakan,"
Penulis: Abd Rahman | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU- Masayarakat Dusun Salu-salu, Desa Lebani, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, mempertanyakan aktivitas penambangan galian C disejumlah aliran sungai di Dusun Salu-salu.
Warga menilai, aktivitas penambangan galian C tersebut diduga tidak memiliki izin dan menambang secara liar.
Sementara, penambangan yang dilakukan sangat merusak sungai dan membuat beberapa tepi sungai terkikis.
Sehingga, wilayah tersebut terancam banjir apabila hujan deras.
Hal tersebut diungkapkan, warga Dusun Salu-salu, Ahyar saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Update Harga Bahan Pokok di Mamuju, Selasa 28 Maret 2022, Cabai-cabaian Naik Rp 60 Ribu
Baca juga: Pengumuman SNMPTN 2022 Hari Ini Selasa 29 Maret 2022 di pengumuman-snmptn.ltmpt.ac.id

"Ini akan berdampak besar kerusakan yang akan ditimbulkan dari aktivitas tambang liar ini," Kata Ketua Pemuda Pemudi Dusun Salu-salu.
Menurut aktvis HMI Manakarra itu, penambangan pasir dan krikil di sungai itu benar-benar tidak memperhatikan dampaknya untuk alam dan masyarakat sekitar.
"Kalau ini aktivitas terus dilakukan ini akan membahayakan, karena material pasir dan krikil sudah banyak diambil sehingga sungai alami kerusakan," terangya.
Dikatakan, kejernihan air sungai sudah tidak terjaga dan terawat lagi akibat aktivitas tambang galian c tersebut.
"Air sungai sudah mulai tidak jernih karena krikil dan pasir terus digali," terangnya.
Sehingga Ahyar meminta, kepada pemerintah untuk memberhentikan tambang galian C tersebut.
"Jika tidak maka kami pemuda dan masyarakat Salu-salu mengambil tindakan yang fatal," pungkasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Abd Rahman