ASN Pemprov Sulbar Tersangka Kasus Kecurangan CPNS 2021, BKD: Dia Panitia Perlengkapan

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU- Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar) di Badan Kepagawaian Daerah (BKD) resmi ditetapkan tersangka dan sementara ditahan.

Dikonfirmasi, Kepala BKD Sulbar, Zulkifli Manggazali mengatakan ASN tersebut merupakan panitia pada pelaksanaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021 lalu.

"Kita akan rapatkan hari Selasa (22/3/2022) besok, soal ASN ini yang sudah tersangka dan ditahan," kata Zulkifli saat dihubungi melalui sambunga telepon, Senin (21/3/2022).

Pihak BKD Sulbar menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengungkap semua pelaku.

Zulkifli mengaku tidak akan melindungi pegawai yang terlibat kasus hukum dan mencoreng nama institut.

Baca juga: Kantor Baru Bupati Mamuju Diresmikan, Karangan Bunga Hiasi Halaman Kantor Sutinah Suhardi

Baca juga: Debut di El Clasico, Aubameyang Borong Dua Gol, Jadi Mimpi Buruk Bagi Real Madrid

"Kita belum tahu juga ini apa penyebabnya ASN ini bisa tersangka dan ditahan," ungkap Zulkifli.

Sedangkan, Kepala Bidang Formasi dan Pengembangan Pegawai BKD Sulbar, Muhammad Hisyam Said membeberkan peran ASN yang ditetapkan tersangka.

Adapun, ASN tersebut berinisal HT yang merupakan paniti penerimaan CPNS 2021 lalu.

"Dia masuk kepanitian yang menyiapkan sarana dan prasarana keperluan tes CPNS 2021 lalu," ungkap Hisyam, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (21/3/2022).

Selain itu, kepantiaan CPNS 2021 lalu sudah ada peran masing-masing.

Akan tetapi, saat pelaksanaan dilapang semua panitia saling membantu satu sama lain.

"Teman-teman di kantor juga tidak menyangka kalau HT ini jadi tersangka, kita juga tidak mengawasi bagaimana," bebernya.

Hisyam juga kembali menceritakan peran kepanitian dari BKD Sulbar.

Mulai dari pelaksanaan tes CPNS 2021 Badan Kepegawaian Negara (BKN) tidak pernah menekankan kewaspadaan kecurangan soal aplikasi digunakan.

"Mereka yang tahu menggunakan aplikasi itu, seandanya ada penekanannya dari awal tentu kita akan melakukan pengawasan ketat. Tapi ini tidak ada sama sekali penekanannya," tandasnya.(*)

Laporan Wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin