Pil Pahit Bagi Masyarakat, HET Dicabut Minyak Goreng Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Ahli
Pil pahit bagi masyarakat, HET minyak goreng dicabut harga justru melambung tinggi di pasaran.
Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
Selain itu, ia juga mengkhawatirkan jika minyak goreng curah yang disubsidi oleh pemerintah akan mengalami keterbatasan.
"Tapi kalau yang subsidi mungkin terbatas ya jumlahnya. Tapi kalau yang non-subsidi tidak ada kelangkaan."
"Cuman harganya akan tinggi. Harga pasar gitu," imbuhnya.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Bhima Yudhistira selaku Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios).
Bhima Yudhistira mengungkapkan pencabutan HET minyak goreng kemasan dan pemberian subsidi bagi minyak goreng curah akan berakibat pada naiknya harga menjelang bulan Ramadan.
Mengingat, permintaan minyak goreng saat bulan Ramadan akan mengalami peningkatan.
"Pada saat Ramadhan, permintaan minyak goreng biasanya naik menjadi 20 persen dibandingkan bulan biasa. Dan pada saat puncak idul fitri, itu naiknya bisa 40 persen dibandingkan bulan biasa."
"Jadi melepas minyak goreng kemasan dengan mekanisme pasar, harganya akan lebih tinggi lagi," ucap Bhima Yudhistira.
(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)