Minyak Goreng Langka

Cerita Ketua DPRD Majene Berburu Minyak Goreng, Salmawati: Sudah 1 Bulan Saya Beli Online

Salmawati kemudian berharap stok dan harga minyak goreng bisa kembali normal, mengingat akan masuk bulan suci ramadan.

Penulis: Masdin | Editor: Hasrul Rusdi
Masdin/Tribun-Sulbar.com
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majene, Salmawati Djamado 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE -- Minyak goreng goreng kemasan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) sempat langka, stoknya kosong di pasaran.

Sehingga beragam cara ditempuh oleh masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng, mulai dari berdesak-desakan hingga belanja online.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majene, Salmawati Djamado memilih membeli minyak goreng secara online.

"Sudah satu bulanan ini saya beli online," ujar Salmawati saat ditemui di Kantor DPRD Kabupaten Majene, Jl Ammana Pattolawali, Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Labuang Utara, Kecamatan Banggae Timur, Kamis (10/3/2022).

Ia menceritakan, awal mula membeli online saat membuka media sosial facebook, dan melihat postingan seseorang.

Baca juga: Airlangga Hartarto dan Surya Paloh Bertemu di Nasdem Tower, Sepakat Jaga Pemerintah Jokowi

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham Sulbar Tegaskan Akan Hadirkan Pelayanan Terbaik Bagi Masyarakat

"Saya buka-buka saja di beranda orang dan ada menjual di facebook, jadi saya langsung pesan, saya juga tidak tanya berapa harganya," ujar politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Bahkan Salmawati menuturkan baru saja membeli lagi karena stok di rumah sudah habis.

"Tadi ini saya beli satu dos, saya bayar itu kayaknya Rp 316 ribu, minggu lalu saya beli minyak secara online juga karena tidak ada di supermarket dan pasar, langka sekali," lanjutnya.

Jika dihitung, harga per satu liternya berkisar Rp 26 ribu.

Dirinya juga heran kenapa di pasar atau toko kosong, namun bisa didapat di online atau marketplace.

Ketua DPRD Majene itu juga mempertanyakan beberapa hari terakhir di pasaran muncul minyak goreng kemasan namun dengan merek baru.

"Anehnya semenjak langka minyak, bermunculan merek-merek lain. Saya pernah beli dan saya cek apakah ada BPOM dan saya beli lagi merek kedua dan tidak ada BPOMnya," herannya.

Atas kondisi itu, dirinya kemudian berpesan agar masyarakat tetap perlu selektif dalam membeli.

"Ini kan berhubungan dengan yang kita konsumsi, jadi harus juga diperhatikan dari segi produksinya apakah sesuai standar atau kualitasnya sudah bagus," tungkasnya.

Salmawati kemudian berharap stok dan harga minyak goreng bisa kembali normal, mengingat akan masuk bulan suci ramadan.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Masdin

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved