Dikcapil Sulbar Temukan 12 Ribu Data Anomali di Pasangkayu, Ilham: Kita Usulkan Penghapusan
"Itu penduduk yang kita temukan selama ini tidak aktif. Kita kroscek di lapangan orang sudah tidak ada, tapi datanya masih ada di capil," ungkapnya.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Hasrul Rusdi
lihat foto
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dikcapil) Sulawesi Barat (Sulbar) menemukan 12.000 lebih data anomali di Kabupaten Pasangkayu.
Hal tersebut, disampaikan Kepala Dikcapil Sulbar, Muhammad Ilham Borahima saat ditemui di hotel Berkah Jl Soekarno Hatta, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulbar, Jumat (4/3/2022).
"Data anomali terjadi karena adanya kesalahan perekaman, ada penduduk ganda dan lain-lain," kata Ilham.
Dia membeberkan tahun 2021 sudah ada 5.000 an lebih direkomendasikan untuk penghapusan.
Sementara, 7.000 an lebih lainnya akan dilakukan penghapusan tahun ini.
Baca juga: Update Covid-19 Sulbar Jumat 4 Maret 2022: 79 Kasus Baru dan 3 Meniggal Dunia
Baca juga: BREAKING NEWS: Diduga Keroyok Anggota Polisi, 9 Remaja di Mamasa Ditangkap
"Itu penduduk yang kita temukan selama ini tidak aktif. Kita kroscek di lapangan orang sudah tidak ada, tapi datanya masih ada di capil," ungkap Ilham.
Sehingga, diusulkan ke pusat untuk dilakukan penghapusan data anomali.
Sebelumnya, juag puluhan ribu warga tinggalkan Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar).
Mereka mengajukan permohonan pindah domisili kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) setempat dengan alasan beragam.
Berdasarkan laporan data pelayanan mutasi pindah datang per 31 Desember 2021, tercatat ada 27.331 warga dinyatakan pindah domisili.
Sementara mutasi datang hingga saat ini berjumlah 8.134.
Data tersebut, adalah klasifikasi pindah dan datang antar kabupaten dan antar provinsi di 12 kecamatan se Kabupaten Pasangkayu.
Hingga per tanggal 10 Januari 2022, Pasangkayu dengan 12 Kecamatan dan 59 Desa serta 4 Kelurahan memiliki jumlah penduduk 191.846 jiwa.
Kepala Dinas Disdukcapil Pasangkayu, Drs Musbar Lasibe MSi, mengatakan banyak faktor yang pengerahui seseorang pindah wilayah.
Konsekuensi dinamika kependudukan tidak ada yang statis karena selalu berubah-ubah.
"Banyak faktor yang mepengarahui seseorang pindah domisili. Salah satunya mencari pekerjaan, " ucapnya, ditemui di kantornya, Jumat (25/2/2022).(*)
Laporan Wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin
