Arab Saudi Akan Pakai Teknologi Metaverse, Sentuh Kakbah dan Hajar Aswad via Virtual Reality

Sebenarnya ini teknologi yang sudah dikembangkan sejak lama, namun viral setelah Arab Saudi akan menghadirkan pengalaman menyentuh hajar aswad

Editor: Ilham Mulyawan
Binus UNiversity
Ilustrasi Virtual Reality 

TRIBUN-SULBAR.COM - Tak dapat dipungkiri, dunia digital kian berkembang.

Kini sedang viral di media sosial soal tentnag teknologi metaverse.

Sebenarnya ini teknologi yang sudah dikembangkan sejak lama, namun viral setelah Arab Saudi akan menghadirkan pengalaman menyentuh hajar aswad melalui metaverse.

Bagaimana Menyentuh hajar aswad melalui virtual reality.

Error Metaverse versi Arab Saudi.

Baru-baru ini, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga meluncurkan program metaverse yang menghadirkan pengalaman menyentuh batu hajar aswad melalui virtual reality (VR).

Mereka menyebutnya sebagai Virtual Black Stone Initiative. Virtual Black Stone Initiative merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Umm al-Qura dan Administrasi Urusan Pameran dan Museum.

Berikut Daftar Tunggu Jamaah Calon Haji di Sulbar
Berikut Daftar Tunggu Jamaah Calon Haji di Sulbar (Screenshoot via Kompas.com)

Sheikh Dr. Abdulrahman bin Abdulaziz Al-Sudais, imam Masjidil Haram di Mekah dan Masjid telah menjajal teknologi tersebut.

Ia menjadi orang pertama yang memakai kacamata relitas virtual dan mencoba simulasi ziarah muslim di Mekah secara virtual.

Melalui terknologi tersebut, Ka'bah dan hajar aswad dapat dilihat dan disentuh secara virtual oleh penggunanya.

Mereka hanya perlu mengenakan kacamata realitas virtual.

Teknologi tersebut diklaim akan memberikan pengalaman menarik.

Pasalnya pengguna tidak hanya dapat melihat dan merasakan suasana Ka'bah di dunia metaverse, tetapi juga bisa menyentuh dan mencium aroma Ka’bah dan batu hajar aswad.

Sebenarnya, metaverse bukanlah ide baru.

Melansir Kompas.com, Kamis (10/2/2022), sebelumnya metaverse juga sempat ramai ketika Facebook mengubah nama menjadi Meta yang merupakan ambisi untuk menjadi penggerak utama Metaverse.

Bahkan Microsoft juga pernah menyebut metaverse sebagai alasan untuk mengakuisisi pengembang game Activision Blizzard seharga $ 68,7 miliar.

Tak hanya itu, Google juga tengah mengerjakan teknologi terkait metaverse selama bertahun-tahun.

Begitupun dengan Apple memiliki perangkat terkaitnya sendiri dan sedang dalam pengerjaan.

Lantas, sebenarnya arti kata metaverse itu apa?

Definisi metaverse

Dilansir dari USA Today, metaverse merupakan kombinasi dari beberapa elemen teknologi, termasuk virtual reality, augmented reality (AR), dan video.

Kombinasi tiga teknologi tersebut memungkinkan penggunanya berada di dalam dunia digital.

Pengguna metaverse bisa bekerja, bermain, dan tetap terhubung dengan teman-teman mulai dari konser, konferensi hingga perjalanan virtual keliling dunia.

The New York Times juga menyebutkan teknologi ini telah dimimpikan oleh para ahli teknologi selama beberapa dekade.

Mereka membayangkan era di mana kehidupan virtual memainkan peran yang sama pentingnya dengan realitas fisik.

Adapun metaverse kerap dibayangkan sebagai perkembangan dunia virtual 3D yang bisa dimasuki dengan mengenakan headset atau kacamata AR.

Metaverse ini digadang-gadang akan menjadi dunia virtual yang paralel dengan kehidupan nyata.

Awal mula istilah metaverse

Istilah metaverse dikenalkan oleh penulis Neal Stephenson.

Ia menciptakan istilah metaverse dalam novel Snow Crash pada 1992.

Snow Crash bercerita tentang seorang sopir pengirim pizza yang nongkrong di dunia fantasi virtual online.

Ide tersebut kemudian mendapat pembaruan di Ready Player One 2011, sebuah novel yang mengilhami peluncuran Oculus Rift Facebook.

Seperti apa kehidupan di metaverse?

Dilansir dari Cnet, pengunjung metaverse akan memiliki avatar sendiri.

Pengunjung bisa merancang dan membeli aset secara digital, seperti membeli sebidang tanah digital dan membangun rumah online.

Sejumlah game, seperti Minecraft, Roblox, dan Fortnite juga telah digambarkan sebagai metaverse.

Fornite misalnya, Fortnite telah menyelenggarakan konser musisi dari berbagai negara, seperti Mesir, Mali, dan Jepang.

Ketiga permainan tersebut memungkinkan para pemainnya untuk menciptakan dunia yang menjadi landasan konsep metaverse.

Kapan metaverse bisa dinikmati?

Diberitakan dalam USA Today, Mark Zuckerberg memperkirakan, perlu waktu 5 sampai 10 tahun untuk mempersiapkan fitur utama metaverse.

Namun, aspek metaverse saat ini sudah ada. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved