Varian Omicron

Omicron Mulai Merajalela, Kantor Staf Presiden Jamin Belajar Tatap Muka 100 Persen Tetap Jalan

Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan menyebut PTM 100 persen tetap berjalan meski kasua Omicron tengah tinggi. Kualitas belajar PTM lebih baik.

Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
kominfo.go.id
Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Marves 

TRIBUN-SULBAR.COM - Pemerintah dalam hal ini Deputi II Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia, Abetnego Tarigan menyampaikan, pemerintah memastikan akan tetap melanjutkan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Akan tetapi, dalam pelaksanaannya kebijakan tersebut harus dalam pengawasan ketat dan memprioritaskan kesehatan anak.

Kebijakan PTM 100 persen itu membutuhkan kerjasama antara sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik), dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memastikan kesehatan peserta didik dengan melalukan pemeriksaan surveilans terhadap warga sekolah secara acak dan rutin.

Abetnego Tarigan menyampaikan, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, pelaksanaan PTM dengan kapasitas 100 persen menyesuaikan dengan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di setiap daerah.

Ini berarti, semakin tinggi resiko Covid 19 maka semakin tinggi level PPKM dan tentunya kebijakan PTM 100 pun semakin mengarah ke online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Deputi II Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan.
Deputi II Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan.

Baca juga: PTM 100 Persen, Kadis Dikbud Sulbar: Hanya 4 Mapel Setiap Hari

Baca juga: PTM Masih Terbatas, Siswi SMAN 2 Mamuju: Belum Pahamki Materinya Habismi Waktu

"Dalam SKB empat menteri itu, jika suatu daerah dinyatakan level 3 maka satuan pendidikan boleh melaksanakan PTM terbatas atau online. Nah selama belum ada level 3, PTM 100 persen tetap jalan tentunya dengan prokes ketat ya," ucap Abetnego Tarigan.

Dirinya juga meminta kepada para wali murid untuk tidak panik secara berlebihan, khususnya saat kasus Covid 19 varian Omicron lajunya sedang tinggi seperti saat sekarang ini.

"Memang orangtua harus waspada tapi jangan panik berlebih, karena yang namanya pendidikan juga penting."

"Bagaimanapun juga kualitas belajar secara tatap muka jauh lebih baik ketimbang online," terangnya.

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) menyebutkan jika PTM masih akan terus dijalankan.

Menyoal evaluasi, akan dilakukan apabila terjadi hal-hal yang luar biasa.

Ia menegaskan jika pemerintah masih dalam kendali penuh menghadapi varian Omicron.

Menko Marves menyebut peningkatan kasus Omicron yang terjadi saat ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan kasus puncak varian Delta.

(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

Keberpihakan Menag pada Guru

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved