Harga Minyak goreng
Harga Minyak Goreng Mencekik, Solusi Pemerintah: Siapkan 3,7 Juta Liter Minyak untuk Operasi Pasar
Pemerintah melalui Kementerian BUMN bakal melakukan intervensi ekonomi dengan melakukan operasi pasar terkait harga minyak goreng.
Penulis: Al Fandy Kurniawan | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal menggelontorkan 3,7 juta liter minyak goreng hingga Mei 2022.
Pihak Kementerian BUMN bakal mengintervensi pasar dengan melakukan operasi pasar.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan, BUMn berperan besar dalam menyeimbangkan pasar, ekonomi, dan terkadang juga harus melakukan intervensi ekonomi ketika terjadi sebuah ketidakseimbangan.
Erick Thohir mencotohkan ketika harga masker yang menjadi mahal pada masa pandemi Covid 19.
Melalui Kimia Farma, BUMN melakukan operasi pasar agar harga masker kembali normal bahkan lebih murah.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Kemasan 2 Liter Masih Rp 45 Ribu di Pasar Baru Mamuju
Baca juga: Telur dan Minyak Goreng Mahal, Penjual Martabak di Majene Berencana Naikan Harga Jualan
Hal serupa juga bakal dilakukan pada saat ini. Sebab, melambungnya harga minyak goreng imbas dari naiknya harga kelapa sawit dunia.
Jika harga kelapa sawit jatuh yang risau adalah pengusaha dan petani, tetapi jika harga sawit dunia melonjak maka yang dirugikan adalah konsumen.
"Inilah ekonomi, maka dari itu kemarin Presiden RI Joko Widodo menugaskan tidak hanya kepada BUMN namun kepada seluruh pelaku usaha swasta untuk menggelar operasi pasar 1,25 miliar liter minyak goreng," kata Erick Thohir.
Pihak BUMN hanya memiliki sekitar empat persen pangsa pasar kelapa sawit.
Mengingat, mayoritas pangsa pasar kelapa sawit dipegang oleh pihak swasta.
Kementerian BUMN bakal melakukan operasi tambahan terkait dengan harga minyak goreng usai mendapat arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Erick berujar jika anak usaha Holding Perkebunan, PT Industri Nabati Lestari (INL), tengah mengembangkan produksi turunan CPO (Crude Palm Oil).
Lebih lanjut, Erick menyampaikan, kemasan sederhana INL ini baru dikembangkan saat harga minyak melambung tahun lalu.
Harga minyak INL ini sudah sangat sesuai dengan harapan Pemerintah yakni sebesar Rp 14 ribu per liter yang tersedia dalam dua kemasan yakni 450 mililiter dan 900 mililiter.
Menteri BUMN Erick menjelaskan BUMN harus memanfaatkan momentum dengan mulai mengenalkan kemasan sederhana khusus untuk pasar tradisional dengan brand INL.
Mulai bulan ini, Januari 2022, BUMN telah memiliki tiga produk minyak dengan segmentasi pasar yang berbeda yaitu Nusakita 100 persen price index dari market er (bimoli), Salvaco (92-95 persen price index (bimoli), dan kemasan sederhana INL 88 sampai 90 persen price index market er (bimoli).
(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)
TERNYATA Ini Penyebab Harga Minyak Goreng Mahal Versi Bulog Mamuju |
![]() |
---|
TEKAN Harga, Bulog Mamuju Datangkan 1000 Liter Minyak Goreng & Segera Buka Pasar Murah |
![]() |
---|
Minyak Goreng Mahal! Keuntungan Ayam Krispi Syahril Tidak Sekrispi Jualannya |
![]() |
---|
Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Pemerintah Siapkan Minyak Goreng Harga Terjangkau Rp14 Ribu per Liter |
![]() |
---|
Konsumen Pasar Lama Mamuju Keluhkan Telur dan Minyak Goreng Masih Mahal |
![]() |
---|