RANS Cilegon FC vs Persis Solo
Rahmad Darmawan Sebut RANS Akan Bermain Lebih Rileks, Pelatih Persis: Tingkat Stres Pemain Tinggi
Dengan terbatasnya waktu persiapan, mantan pelatih Madura United FC ini mengaku tidak melakukan banyak persiapan teknis
TRIBUN-SULBAR.COM - RANS Cilegon FC akan menghadapi Persis Solo pada laga final Liga 2 2021, Kamis (30/12/2021) malam pukul 21.00 WIB, atau 22.00 WITA, Kamis (30/12/2021) malam ini.
Semua pertandingan Liga 2 juga bisa disaksikan secara live streaming di Vidio.
RANS Cilegon FC dan Persis sudah pasti lolos ke BRI Liga 1 musim depan. Kedua tim mendapatkan satu slot sebagai tim promosi usai mengalahkan lawannya di babak semifinal.
Pelatih RANS Cilegon FC, Rahmad Darmawan berharap anak asuhnya bisa tampil lebih menikmati pertandingan saat menghadapi Persis Solo.

Pelatih yang akrab disapa RD itu menyebut tingkat ketegangan pertandingan final akan sedikit lebih turun dibanding saat semifinal. Untuk itu ia berharap para pemain tetap menjaga profesionalitas guna memboyong trofi juara.
"Menghadapi partai final tentu laga ini penting, tetap buat kami untuk terus kami serius menatap setiap pertandingan. Walaupun tentu atmosfernya berbeda saat kami bermain di semifinal karena disitu hidup mati," kata RD seperti dikutip dari laman Ligaindonesiabaru.
"Tapi partai final ini mungkin akan lebih main enjoy, lebih lepas, karena level stres kami sudah menurun. Tapi saya berharap pemain tampil serius untuk menunjukkan performanya sebaik mungkin," sambungnya.
"Saya yakin pertandingan ini akan lebih menarik dari sebelumnya, karena kedua tim pasti akan bermain lebih lepas, dan ini tentu bisa menghibur para pecinta sepak bola," jelas RD.
Dengan terbatasnya waktu persiapan, mantan pelatih Madura United FC ini mengaku tidak melakukan banyak persiapan teknis dan lebih fokus menjaga kebugaran Cristian Gonzales dan kolega.
"Kami lebih menitikberatkan kepada recovery untuk semua pemain, karena memang waktunya dua hari. Kalaupun ada sesi pemahaman game plan dan sifatnya pemeliharaan kondisi dan mengingatkan pemain soal apa yang harus mereka lakukan," tuturnya.
Sementara itu gelandang muda Muhamad Fadilla Akbar menyatakan para pemain akan tampil lebih semangat dari pertandingan sebelumnya demi menjuarai Liga 2 tahun ini.
"Persiapan kami sejauh ini Alhamdulillah teman-teman tidak ada yang cedera, kami sudah siap untuk laga final melawan Persis Solo dan kami nanti akan bermain tetap semangat dan kami harus lebih semangat dari sebelumnya," tukasnya.
Bagaimana dengan Persis Solo?
Impian Persis Solo untuk tampil di Liga 1 sudah tercapai.
Namun pelatih Eko Purdjianto menegaskan perjalanan Laskar Sambernyawa belum selesai dan bertekad membawa pulang trofi Liga 2 ke kota Solo.
Namun guna mewujudkan hal itu, Persis mesti melewati hadangan RANS Cilegon FC lebih dulu dalam laga final yang akan digelar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Kamis (30/12) malam WIB.
"Pemain sudah siap, tidak ada yang cedera. Yang pasti kami bersyukur karena kami bisa lolos untuk ke Liga 1 setelah sekian lama. Tapi perjalanan belum selesai masih ada partai besok laga final. Kami harus tetap kerja keras melawan RANS Cilegon FC," ungkap Eko seperti dikutip dari laman Ligaindonesiabaru.

"Laga final yang ditunggu-tunggu pemain, kemarin semifinal sudah kami lalui. Tingkat stres tentu sangat tinggi, pemain ingin memainkan pertandingan dan menjuarai kompetisi Liga 2, pasti kami ingin yang terbaik untuk Persis Solo," sambungnya.
RANS Cilegon FC bukanlah lawan yang asing bagi Persis. Keduanya pernah bersua di babak perempat final Grup X Liga 2 dengan hasil kemenangan 4-3 untuk pasukan Rahmad Darmawan. Dari hasil tersebut, Eko mengaku banyak mengambil pelajaran.
"Kita tahun RANS tim kuat dan kami banyak belajar dari kekalahan kemarin di babak awal delapan besar," katanya.
Hal senada diutarakan Muhammad Shulton yang siap membawa pulang gelar juara untuk membahagiakan masyarakat Solo.
"Saya mewakili teman tim Persis, semua pemain sudah siap untuk laga nanti dan kami pemain sudah bertekad untuk memenangkan pertandingan untuk masyarakat Kota Solo," katanya.
"Tentunya itu pasti karena Persis sudah lama tidak berlaga di level tertinggi Liga Indonesia, dari awal semua pemain bertekad lolos ke liga teratas," pungkasnya. (*)