Natal 2021
Suka Cita Pria Asal Sumatera, 3 Kali Rayakan Natal di Majene dan Jauh dari Keluarga
Selain masalah biaya, kendala lain yang membuat dirinya menunda untuk pulang ke kampung halaman adalah situasi pandemi Civid-19 dan perkuliahan.
Penulis: Masdin | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Merayakan natal jauh dari keluarga dan kampung halaman telah dirasakan David Perlindungan Gea (20).
Bagaimana tidak, pria asal Sumatera Utara tepatnya Nias Utara tersebut di 2021 ini jadi kali ketiga ia merayakan natal di perantauannya, Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
"Saya bersyukur sampai saat ini Tuhan masih memberikan saya nafas dan kekuatan, ada begitu banyak kuasa Tuhan yang terjadi di dalam hidup saya," ujarnya kepada Tribun-Sulbar.com, saat ditemui usai beribadah di GPIB Immanuel Majene, Sabtu (25/12/2021) siang.
Saat ditanya perayaan natal kali ini, David mengaku banyak hal yang berbeda.
Baca juga: Harapan Jemaat GPIB Immanuel Majene di Hari Natal 2021
"Ada begitu banyak yang berbeda dengan natal sebelumnya. Situasi juga kedaan beda sekali karena masih pandemi Covid-19," ucapnya.
Tak jarang ia mengaku rindu suasana kampung dan berkumpul bersama keluarga di Sumatera.
"Jadi terkadang sendiri, terkadang ingat rumah dan keluarga," tuturnya mengenang.
Ada beberapa alasan menurut David sehingga dirinya tidak melakukan mudik untuk merayakan natal bersama keluarga.
Paling menjadi pertimbangan adalah masalah biaya perjalanan dari Sulawesi Barat ke Sumatera Utara yang bagi David tidak sedikit.
"Alasan paling utamanya masalah jauhnya dan biaya kendaaran atau pesawat sampai kerumah biasanya PP kesana ada Rp 8 jutaan," rinci David.
Selain masalah biaya, kendala lain yang membuat dirinya menunda untuk pulang ke kampung halaman adalah situasi pandemi Civid-19 dan perkuliahan.
"Covid-19 dan juga masih ada perkuliahan yang pratikum," ujarnya.

Perihal tujuannya di Majene, David memang tengah melanjutkan pendidikan di Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) pada Jurusan Budidaya Perairan, angkatan 2019.
Pertama kali menginjakkan kaki di tanah Mandar kota Majene tahun 2019 lalu. Tanpa keluarga dan kerabat membuat David mengalami sedikit kesulitan.
"Karena tempat baru, juga masalah bahasa kadang tidak mengerti kalo pake bahasa daerah (mandar)," ujarnya saat dihubungi via whatsapp, Sabtu (25/12/2021) sore.