KISAH Pilu Dibalik Jersey Spesial AC Milan dalam Peringatan HUT ke-122

TRIBUN-SULBAR.COM - Klub kebanggaan warga Italia, AC Milan memamerkan jersey spesial guna merayakan hari jadi yang ke 122.

AC Milan merayakan hari ulang tahunnya yang ke 122 pada 16 Desember kemarin.

Dengan mengusung tagline 122 years of history, perayaan hari jadi AC Milan tahun ini juga dihiasi dengan niat mulia untuk berbagi.

Bekerja sama dengan Badan Amal Anak-Anak Dunia (UNICEF), AC Milan meluncurkan proyek untuk membantu anak-anak di Sudan, Afrika.

Jersey AC Milan lahir dengan kisah spesial yang menjadi intisari pada perayaan ulang tahun ke 122 AC Milan.

Baca juga: AC Milan Tanpa Ante Rebic Jelang Lawatan ke Markas AS Roma, Pioli Berjuang Melawan Masalah

Baca juga: Daftar 22 Pemain Disiapkan AC Milan Hadapi Torino, Ballo dan Toure Akan Absen

Jersey spesial tersebut tak akan digunakan dalam bertanding dan hanya dipamerkan di museum Mondo Milan Casa Milan.

Jersey spesial yang dipajang di Casa Milan itu rupanya jersey tim pada musim 2016/2017 dengan nomor punggung 45 dan bertuliskan nama Balotelli di bagian belakang.

Lantas, apakah yang menyebabkan jersey lawas itu spesial?

Kostum AC Milan tersebut rupanya ditemukan oleh fotografer perang asal Denmark bernama Jan Grarup.

Jan Grarup lantas membuat sebuah karya tentang foto kostum AC Milan tersebut.

Saat dirinya sedang meliput banjir besar di Sudan, Afrika beberapa tahun silam.

Dampak dari banjir besar tersebut terasa hingga bertahun-tahun bagi warga Sudan, Afrika.

Ratusan orang kehilangan rumah bahkan tak bisa menikmati makanan dan air bersih.

Kala itu, dalam kunjungannya ke Desa Canal yang berada di dekat Sungai Nil. Jan Grarup bertemu dengan seorang bocah lokal yang mengenakan kostum AC Milan dan bertuliskan Balotelli.

Jan pun terkesan dengan jersey AC Milan yang dikenakan oleh sang bocah.

Jersey tersebut nampak usang dan banyak bekas jahitan.

Jan Grarup yang juga fans dari AC Milan melihat terdapat cinta, gairah, serta dedikasi dibalik jersey sang bocah.

Ia lantas bertanya kepada sang anak dan meminta kesediaan sang anak untuk bertukar jersey.

Jersey usang yang dikenakan oleh sang bocah sudah diganti Jan Grarup dengan kostum baru.

Sang anak setuju, lalu Jan mendonasikan kostum spesial temuannya itu ke tim AC Milan.

Pengunjung yang mengunjungi Casa Milan berkesempatan untuk melakukan donasi uang.

Guna mendukung berbagi proyek kemanusiaan.

Klub kebanggaan warga Italia tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan kepedulian dan rasa kemanusiaannya bagi masyarakat yang berada di Sudan Selatan.

"Saya adalah pencinta sepak bola jauh di lubuk hati. Saya tak bisa mendeskripsikan dalam banyak kesempatan, saya melihat anak-anak memakai sepak bola sebagai pengalih dari perang, kelaparan, bencana, dan berbagai masalah lain di seluruh dunia," kata Jan Grarup, dikutip dari Kompas.com.

Sebagai informasi, di Sudan Selatan sebanyak 8,3 juta orang termasuk 4,5 juta anak-anak membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk mencukupi kebutuhan dasar mereka.

Sebanyak 56 persen anak-anak di Sudan yang berusia 10-14 tahun berstatus sebagai pekerja di bawah umur.

Dan sebanyak 2,8 juta anak-anak di Sudan tak mendapatkan akses kepada pendidikan sekolah.

"Rossoneri adalah satu keluarga besar, yang selalu bertindak dalam menjamin hak-hak dasar manusia di seluruh dunia,” ujar Wakil Presiden Kehormatan AC Milan, Franco Baresi.

"Pada hari ulang tahun klub, alih-alih menerima kado, kami sangat bahagia bisa memberi kepada mereka yang membutuhkan," tambahnya.

(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)