Gantung Diri
Polres Mamasa Masih Selidiki Penyebab Wanita di Desa Osango Gantung Diri
Terkait motif R gantung diri, pihak Polres Mamasa belum memberikan pernyataan resmi.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Korban gantung diri di Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Mamasa, Sulbar, keluarkan darah daru hidung dan mulut.
Korban inisial R ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya dengan posisi tergantung, pada Senin (8/11/2021) pagi.
Terkait motif R gantung diri, pihak Polres Mamasa belum memberikan pernyataan resmi.
Kepala Seksi Humas Polres Mamasa, Iptu Hendrik saat dikonfirmasi via telepon mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Masih tahap penyelidikan, nanti disampaikan hasilnya," ungkap Iptu Hendrik sore tadi.
Dari sejumlah foto korban sebelum dievakuasi pihak kepolisian, terdapat darah ke luar dari hidung dan mulut.
Terkait kondisi itu, Kepala Puskesmas Mamasa mengatakan, normalnya orang bunuh diri mengeluarkan darah dari hidung dan mulut.
Dia mengatakan, dari sejumlah kasus gantung diri yang diperiksa, pada dasarnya korban mengeluarkan darah dari hidung dan mulut.
"Bahkan matanya melotot dan lidahnya menjulur. Aslinya bunuh diri begitu," tandasnya.
Bahkan menurut dia, koban gantung diri biasanya pada wajah terlihat hitam disebabkan darah tidak mengalir.
"Jadi kalau mukanya hitam, itu karena darah tidak jalan dan disebabkan karena O2 tiba-tiba terhenti," pungkasnya.
Kepala Desa Osango, Marthen mengatakan, R pertama kali ditemukan ibunya berinisial J (47) sekira pukul 07.30 Wita pagi tadi.
Saat itu, J hendak menengok anaknya yang tinggal sendiri di rumah tempat kejadian perkara (TKP), tak jauh dari rumahnya.
Kata Marthen, sesampainya di TKP, J mendapati rumah anaknya dalam kondisi tertutup.
Ia membuka pintu dan mendapati anaknya dalam posisi tergantung dan sudah tak bernyawa.