Tips dan Trik

INI Bahaya Pada Mesin Kendaraan Jika Pakai BBM Tidak Sesuai Anjuran

Di Indonesia tersedia banyak sekali jenis bahan bakar dengan keunggulan masing-masing yang bisa dipilih di SPBU Pertamina.

Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Munawwarah Ahmad
Pertamina Simbuang Mamuju Sulbar 

TRIBUN-SULBAR.COM,- Ternyata tidak boleh sembarangan mengisi BBM ke dalam tangki kendaraan.

BBM harus sesuai dengan anjuran.

Jika tidak, maka akan timbul masalah di kemudian hari.

Di Indonesia tersedia banyak sekali jenis bahan bakar dengan keunggulan masing-masing yang bisa dipilih di SPBU Pertamina.

Mulai dari Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo.

Dari beragam jenis di atas, banyak orang yang memilih bahan bakar jenis bensin berdasarkan harganya yang murah.

Sebut saja, Pertalite, kini harga bahan bakar satu ini berada di kisaran Rp 7.650 per liter.

Bahan bakar ini jadi pilihan karena memiliki oktan 90 dengan harga terjangkau.

Sedikit berbeda dengan Pertalite, Pertamax memiliki harga yang lebih mahal.

Di Jakarta, bahan bakar bensin satu ini dijual pada kisaran Rp 9000 per liter dengan nilai oktan 92.

Harga tersebut merupakan harga dari pembaruan terakhir yang didapatkan dari website Pertamina.

Seperti yang dikatakan Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, bahan bakar yang dipilih haruslah menyesuaikan dengan spesifikasi mesin kendaraannya.

Biasanya, pabrikan kendaraan akan merekomendasikan minimal oktan bahan bakar yang bisa digunakan.

“Misalnya direkomendasikan oleh pabrik untuk memakai oktan 92, tapi malah diisi oktan 90. Nantinya akan menimbulkan beberapa efek pada mesin,” ucapnya.

Ia juga menambahkan nilai oktan akan berpengaruh pada proses detonasi atau pembakaran.

Nilai oktan bahan bakar terlalu rendah akan menyebabkan proses pembakaran menjadi lebih awal.

“Hal ini dikarenakan bahan bakar dengan oktan rendah lebih mudah terbakar di suhu yang lebih rendah.” kata Suparna.

Ketika terjadi peristiwa pembakaran tersebut, piston pada mesin belum berada pada titik mati atas atau TMA, tetapi sudah terdorong oleh ledakan.

Kemudian, hal tersebut secara langsung menyebabkan piston memukul dinding silinder atau ngelitik.

Menurutnya pabrikan kendaraan saat ini sudah melengkapi mesin dengan sensor knocking.

Artinya, sensor akan memundurkan waktu pembakaran dan pengapian saat mesin diisi BBM dengan oktan lebih rendah.  

Saat pengapian dimundurkan, pembakaran mesin menjadi tidak sempurna dan tarikan mobil menjadi berat.

Imbasnya, BBM yang digunakan akan lebih boros dan akan terjadi penumpukan kerak karbon pada mesin.

Terakhir, jika dibiarkan mengelitik, komponen mesin akan menjadi lebih cepat rusak.

“Misalnya kompresi mesin lebih bagus saat dipakai sampai 100.000 km. Namun jika memakai BBM oktan lebih rendah, belum sampai 100.000 km sudah ngempos kompresinya karena ada goresan di dinding silinder akibat sering ngelitik tadi,” kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Waduh, Ternyata Ini yang Terjadi Pada Mesin Kendaraan Jika Pakai BBM Tak Sesuai Anjuran

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved