Rakerda Rapi Sulbar

Rapi Indonesia Sebut Nelayan Penting Didukung dengah Alat Komunikasi

Walau penyebabnya karenakan mesin rusak di tengah laut, tapi menurutnya alat komunikasi bisa membantu saat nelayan berada di tengah laut. 

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribune-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Pengurus Nasional Radio Antara Penduduk Indonesia, Budi Nugroho JZ34FSM. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pengurus Nasional Radio Antara Penduduk (Rapi) Indonesia, Budi Nugroho, menilai nelayan sangat penting didukung dengan alat komunikasi oleh pemerintah.

Hal itu ia sampaikan saat hadiri rapat kerja daerah (Rakerda) Rapi 34 Sulbar, di Aula Wisata Pantai Malauwa, Mamuju, Sabtu (11/9/2021). 

Ia mengaku turut prihatin terhadap maraknya nelayan hilang di Sulbar saat melaut. 

Walau penyebabnya karenakan mesin rusak di tengah laut, tapi menurutnya alat komunikasi bisa membantu saat nelayan berada di tengah laut. 

"Komunikasi radio bisa menjadi alat untuk mendeteksi keberadaanya," kata Budi Nugroho kepada Tribun-Sulbar.com, saat ditemui di lokasi Rakerda. 

Ia berharap ada perhatian khusus dari pemerintah untuk para nelayan di Sulbar. 

Termasuk memberikan fasilitas alat komunikasi radio. 

Agar dalam proses pencarian nelayan hilang mudah. 

Dalam catatan liputan Tribun-Sulbar.com, sejak 5 Agustus hingga 8 September 2021, ada 5 nelayan hilang di Majene. 

Kelimanya adalah Paccumi. Semua ditemukan selamat oleh nelayan. 

Ada yang hilang hanya hitungan jam ada juga sampai berhari-hari. 

Pertama, Rusdi (Rangas) hilang sejak melaut, Kamis (5/8/2021).

Ditemukan di Pulau Pandan-Pandangan, Tampaang, Liukang Tangaya, Pangkep, Sulsel. 

Kedua, Muhammad Risal (Tamo Dhua) hilang sejak melaut, Selasa (24/8/2021). Ditemukan di Perairan Rangas Majene. 

Ketiga, Mahzar Dhat Has (Tamo Dhua) dan Usman (Pangale) hilang sejak melaut, Jumat (27/8/2021). Keduanya ditemukan sekitar 50 mill di perairan sebelum Kota Baru, Kalimantan Selatan. 

Keempat, Muhammad Idris R, (Tubo) hilang sejak melaut, Sabtu (4/9/2021).

Ditemukan di perairan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulsel. 

Semuanya karena mesin rusak.

"Di sinilah perlunya mitigasi bagi nelayan, serta alat komunikasi," tutur Budi Nugroho.(*) 

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved