Akbar Jumbo Meninggal

4 Fakta Akbar Jumbo Majene, Sosok Periang & Lucu Sahabat Polisi

Jenazah Akbar Jumbo dikebumikan di Taman Makam Islam Luaor, Majene, Rabu (25/8/2021) pukul 10.00 Wita.

Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun-Sulbar.com/Misbah Sabaruddin
Momen kebersamaan Akbar Jumbo dengan polisi akrab disapa Bulla 

TRIBUN-SULBAR.COM,- Siapa Akbar Jumbo?

Kepergian Akbar Jumbo Majene meninggalkan duka mendalam untuk kawan dan sahabat-sahabatnya.

Bahkan kepergian Akbar Jumbo menjadi perbincangan di media sosial warga Majene.

Sosok AKbar Jumbo ternyata memiliki banyak teman di Majene.

Sebelum meninggal, Akbar sempat dirawat di rumah sakit akibat sakit maag dan kekurangan gula, sejak Minggu (22/8/2021)

Jenazah Akbar akan dikebumikan di Taman Makam Islam Luaor, Majene, Rabu (25/8/2021) pukul 10.00 Wita.

Berikut 3 Fakta Akbar Jumbo Majene

1. Sempat Dirawat di RSUD Majene

Sebelum menghembuskan nafas terakhir Selasa (24/8/2021) sekitar pukul 16.30 Wita, Akbar Jumbo sempat dirawat di RSUD Majene.

Akbar Jumbo diketahui sakit maag dan kekurangan gula, sejak Minggu (22/8/2021).

2. Dirawat Keluarga Hendranto Saddim.

Hendranto adalah warga Kampung Baru, Kelurahan Labuang Utara, Kecamatan Banggae Timur Majene.

Hendranto dan keluarga yang selama ini merawat Akbar.

Akbar termasuk anak berkebutuhan khusus.

Bahkan, almarhum Akbar dimasukkan di Kartu Keluarga (KK) Hendranto.

Alm Akbar Jumbo semasa hidup (Dok Fahruddin Syahran)
Alm Akbar Jumbo semasa hidup (Dok Fahruddin Syahran) (fahruddin Syahran)

"Kayak saudara mi, sampai satu KK. Saya uruskan juga KTP. Kalau keluarga jalan-jalan ke luar daerah, Akbar juga ikut," tukasnya.

"Waktu sakit orangtuaku, dia (Akbar) yang bantu rawat. Kami ikhlas. Allah lebih sayang Akbar," lanjutnya.

3. Trauma Dikurung Neneknya

Akbar Jumbo ternyata dulunya sering tidur di jalanan Majene.

Khusunya di wilayah Kota Majene.

Sebelum Hendranto memutuskan merawat Akbar, ia kerap melihat Akbar di sekitar Majene hingga tidur di pinggir jalan.

Akbar trauma tinggal bersama neneknya di Soreang, Banggae, karena sering dikurung.

Makanya ia memilih lari ke Kota Majene

"Biasa saya antar pulang, tapi Akbar tidak mau," ujar Hendranto kepada Tribun-Sulbar.com, Selasa (24/8/2021) malam.

Hendranto lantas memutuskan untuk merawatnya tahun 2010.

Awalnya, ia kesusahan merawat Akbar lantaran Akbar belum terbiasa.

"Awalnya waktu saya ajak tinggal di rumah, saya kasi mandi, saya sikat badannya, cukur rambutnya dan belikan baju. Itu dulu masih berkelahi-berkelahi karena Akbar belum terbiasa. Dulu itu masih kurus-kurusnya," ungkapnya.

Lambat laun, Akbar mulai terbiasa tinggal dengan keluarga Hendranto.

Jika sudah larut, Akbar sudah tahu ingin pulang kemana, tak lagi tidur di jalan.

"Sengaja saya tidak kunci pintu karena biasa Akbar pulang tengah malam. Kalau pulang, dia kunci sendirimi pintu," ucapnya.

4. Bersahabat dengan Polisi

Meninggalnya Akbar Jumbo (31) membawa duka mendalam bagi sejumlah orang yang mengenalnya.

Salah satunya, Anggota Polres Majene, Fahruddin Syahran (35) atau lebih akrab disapa Bulla.

Kepada Tribun-Sulbar.com, Bulla bercerita kenangannya bersama Akbar Jumbo.

Ia dan almarhum Akbar kerap menghabiskan waktu di Warkop Bamboo Majene di Labuang, Banggae Timur Majene.

"Mungkin yang kenal dengan Akbar Jumbo pasti semua ada kedekatan tersendiri. Saya pribadi merasa kehilangan. Tiap hari ketemu kalau bukan di kantor (Polres Majene) pasti di Warkop Bamboo," ujar Bulla melalui telepon, Selasa (25/8/2021) malam.

Warkop Bamboo memang jadi salah satu tempat favorit Akbar Jumbo.

Di sana, banyak teman yang bisa diajak nongkrong hingga tembus subuh.

Bahkan, Bulla dan Akbar juga sering menginap di Warkop Bamboo.

"Biasa dia nginap di warkop sebelahan tidur sama saya," tuturnya.

Ia juga biasa jalan-jalan sore dengan almarhum Akbar naik motor dan makan bersama.

"Samaki makan. Biasa saya sama Akbar beli makanan baru dimakan sama anak-anak warkop Bamboo. Bahkan jatah makanku di polres biasa dia makan. Minta belikan baju juga," cerita Bulla sembari menahan tangisnya lewat telepon.

Baginya, Akbar adalah sosok yang menyenangkan.
Terkadang menjadi obat stres karena kelucuannya.

Bulla mengaku sangat kehilangan.

Apalagi, ia tidak bisa mendampingi Akbar di masa-masa kritis.

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved