PDIP Majene
Ketua DPC PDIP Majene Sebut Baliho Puan Maharani Tidak Ada Kaitan Pilpres 2024
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai PDIP Majene Muhammad Wahyuada sebut dua kader terbaik digadang-gadang di Pilpres 2024.
Penulis: Nasiha | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Baliho Puan Maharani berukuran sekitar 2 x 4 meter terpajang di Jl Jenderal Sudirman, Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene.
Baliho ini tepat berada di persimpangan jalan menuju Stadion Prasamya Mandar Majene.
Baliho bewarna merah itu menampilkan foto Puan Maharani berbaju merah dengan lis emas.
Di atasnya, ada benteng moncong putih sebagai lambang Partai PDI-P.
Di baliho tertulis "Kepak Sayap Kebhinnekaan".
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai PDI-Perjuangan Kabupaten Majene Muhammad Wahyu menampik, baliho itu tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ia mengaku, baliho itu hanya untuk sosialisasi Puan Maharani sebagai Anggota sekaligus Ketua DPR RI.
"Itu dalam rangka mensosialisasikan beliau sebagai fungsi kontrol DPR RI yang akan dilaksanakan oleh Puan Maharani," ujarnya kepada Tribun-Sulbar.com melalui telepone, Selasa (10/8/2021).
Ia menjelaskan, fungsi kontrol itu terkait pengawasan seluruh program pemerintah termasuk penanganan pandemi Covid-19.
"Kalau di Majene balihonya dipasang sudah hampir 2-3 bulan. Di Majene hanya satu baliho. Lama pemasangan tergantung kesepakatan pemilik papan iklan," ucapnya.
Ia menegaskan, baliho itu tidak ada hubungannya dengan Pilpres 2024.
"Tidak ada kaitannya," tegasnya.
Namun, ia menyampaikan, ada dua kader terbaik PDI-P yang digadang-gadang di Pilpres 2024.
Puan Maharanai dan Ganjar Pranomo, Gubernur Jawa Tengah.
"Beliau berdua ini yang digadang-gadang di internal PDI-P dan masyarakat. Salah satunya nanti akan jadi jagoannya PDI-P di Pilpres nanti," jelasnya.
Ia mengaku, DPC PDI-P Majene masih menunggu keputusan partai, dalam hal ini Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.
"Yang jelas untuk Pilpres, DPP Partai PDI-P belum mengeluarkan keputusan. Mudah-mudahan PDI-P bertahan 20% - 25% kemenangan di Pilpres 2024," pungkasnya.
Terkait kemungkinan keduanya dipasangkan, ia mengatakan hal itu kewenangan pengurus Pusat. (*)