Mamuju City

Alasan 14 Juli 1540 Dipilih Sebagai Hari Jadi Kabupaten Mamuju Sulbar

Dipilihnya tanggal 14 Juli 1540 sebagai hari jadi Kabupaten Mamuju mengandung makna sejarah.

Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Timur / Thamzil Tahir
Giant font Mamuju City menjadi salah satu ikon dan landmark wisata foto instagramable di Kota Mamuju. 

TRIBUN-SULBAR.COM,- Rabu 14 Juli 2021 besok, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) merayakan hari jadinya ke-481.

Kabupaten Mamuju terdiri dari 88 desa.

11 kecamatan.

15 kelurahan.

Penduduknya hampir 300 ribuan.

Lalu kenapa tanggal 14 Juli dipilih sebagai hari jadi Kabupaten Mamuju?

Dikutip dari mamujukab.go.id, tanggal 14 memiliki makna sebagai berikut.

1. Tanggal 14

a. Angka 14 adalah angka kelipatan dua dari tujuh, yang oleh tradisi Masyarakat Mamuju menyebutnya Penduang Pitu.

b. Jumlah hari dalam sebulan bergerak antara 28/29 dan 30/31 hari dengan demikian, posisi tanggal 14 berada pada posisi tengah yang diapit 14/15 hari sebelum dan 15/16 hari sesudahnya.

c. Tanggal 14 akan selalu berada pada posisi mendekati kebenaran, karena keseimbangan jumlah hari sebelum dan sesudahnya dalam sebulan.

d. Nilai-nilai tradisi yang lekat dengan tanggal 14 adalah perhitungan hari ke-14 dengan posisi bulan situru’ yang berarti mufakat bulan malam ke-14 adalah purnama.

e. Angka 14 disimbolkan dengan 14 Distrik Swapraja di Mamuju.

2. Bulan Juli

a. Bulan Juli adalah bulan berada pada posisi urutan 7 dari 12 bulan setahun.

Nilai tradisi angka 7 bagi Masyarakat Mamuju dipandang amat sakral penuh makna.

Demikian letaknya angka 7 dengan masyarakat Mamuju di bawah ini terinventarisir dengan angka 7 sebagai berikut :

1.) Ada’ Gala’gar Pitu (7 Pemangku Adat).

2.) Pitu Ba’bana Binanga (7 Kerajaan di pesisir).

3.) Pitu Ulunna Salu’ (7 Kerajaan di Hulu Sungai).

4.) Penduang Pitu (14 sebagai kelipatan 2 dari 7).

5.) Nene Pitullapis (Nenek tujuh turunan).

6.) Ampo Pitullapis (Cucu tujuh turunan).

7.) Langi’ Pitussusung (Langit tujuh susun).

8.) Tanpo Pitullapis (Tanah tujuh lapis).

9.) Tanete Pituttodong (Gunung tujuh bersusun).

10.) Tobo Lengkong Pitu (Keris berlekuk tujuh).

11.) Nambo Pitundappa (Kedalaman tujuh depaan).

12.) Pitu Tokke Pitu Sassa (Tujuh Tokke dan tujuh Cecak).

13.) Anjoro Pitu (Kelapa 7).

14.) Belua’ bare pitu (Rambut terbelah tujuh).

15.) Orang Lanta’ Pitu (Tangga beranak tujuh).

16.) Mingguling Pempitu Dapurang (Mengelilingi dapur hingga 7 kali).

17.) Pitumbongi, Pitungallo (7 hari 7 malam).

b. Bulan Juli adalah bulan saat diundangkannya UU Nomor 29 Tahun 1959 tentang pembentukan daerah-daerah tingkat II di Sulawesi.

c. Bulan dengan posisi urutan 7 berada pada posisi tengah yang diapit oleh 6 bulan sebelumnya dan 6 bulan sesudahnya termasuk bulan Juli itu sendiri dari 12 bulan dalam setahun.

d. Dengan bulan Juli akan selalu berada pada posisi tengah yang mendekati kebenaran karena keseimbangan jumlah bulan sebelum dan sesudahnya dalam setahun.

e. Bulan Juli adalah bulan yang berada pada posisi urutan ke-7 dari 12 bulan dalam setahun.

3. Tahun 1540

a. Tahun 1540 adalah tahun terbentuknya kerajaan Mamuju dari hasil perpaduan dari tiga buah kerajaan di Rante Lisuang Ada’ Kurungan Bassi, yakni Kurri-Kurri, Langgamonar dan Managgallangoleh Pue Tunileo.

b. Tahun 1540 didasarkan atas pemikiran dan fakta sejarah bahwa pada tahun tersebut, tercatat dalam sejarah Pelabuhan Kurri-Kurri sebagai pelabuhan Internasional yang telah menjadi persinggahan Portugis mambawa barang komuditas pada Rute Karajaan Siang di Pangkaje’ne sebelum Gowa dan Manado Tua (Sulawesi Utara).

c. Tahun 1540 adalah tahun kesepakatan sebagai kesimpulan hasil seminar Hari Jadi Mamuju yang diselenggarakan oleh Hipermaju dan Persukma Makassar, berkerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju.

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved