4 Metode Sunat / Sirkumsisi Pada Pria, Kenali Tingkat Resikonya, Ternyata Ini Paling Aman

Seiring perkembangan teknologi kesehatan, muncul terobosan baru yang membuat proses sunat menjadi mudah, cepat dan tanpa rasa sakit.

Editor: Hasrul Rusdi
Tribunnews.com
Ilustrasi proses Sunat / Sirkumsisi 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sunat atau sirkumsisi memiliki beberapa metode dengan tingkat resiko yang berbeda-beda.

Berikut ini empat metode sirkumsisi yang dapat Anda pilih sesuai tingkat resikonya.

Sirkumsisi diartikan sebagai tindakan pemotongan kulit yang menutupi kepala mr p.

Prosedur tersebut pada dasarbya bisa dan boleh dilakukan saat anak-anak maupun ketika sudah dewasa.

Seiring perkembangan teknologi kesehatan, muncul terobosan baru yang membuat proses sunat menjadi mudah, cepat dan tanpa rasa sakit.

Berikut penjelasan Ketua PP Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (PP IKABI), Prof Andi Asadul Islam PhD MD soal metode sunat dikutip dari Tribunnews.com

Metode Konvensional

Metode ini dilakukan dengan memotong langsung preputium (kulup) dengan alat potong seperti gunting atau pisau bedah.

Metode ini minim risiko dan dapat di lakukan untuk pasien segala usia.

Baca juga: Formasi CPNS Sulbar dan 16 Formasi CPNS Kejaksaan RI Lulusan SMA - S2 & Ketentuan Umum CPNS 2021

Baca juga: Mortir Temuan Warga Majene 4 Kali Diledakan Baru Berhasil, Diduga Peninggalan Belanda

4 Metode Sunat / Sirkumsisi Pada Pria, Kenali Tingkat Resikonya, Ternyata Ini Paling Aman
4 Metode Sunat / Sirkumsisi Pada Pria, Kenali Tingkat Resikonya, Ternyata Ini Paling Aman (Tribunnews.com)

“Pada sirkumsisi ada beberapa jenis yang paling umum digunakan adalah konvensional. Konvensional itu seharusnya metode paling aman ya, kenapa saya bilang paling aman, asal dikerjakan dengan cara yang betul-betul sesuai kaidah-kaidah kedokteran,” ucap Prof Andi.

Proses penyembuhan metode ini cukup lama dan membutuhkan peristirahatan di rumah lebih lama.

Metode Laser

Sunatan Massal Digelar Gandasari Grup Lengkapi Kegiatan Bakti Sosial di Kepulauan Seribu
Sunatan Massal (ist)

Metode laser menggunakan pemanas elektrik yang ditembakan ke ujung mr. p untuk memotong preputium.

Proses tindakan ini lebih cepat, minim jahitan dan sederhana. Serta proses penyembuhannya lebih singkat.

Kekurangannya adalah dapat menyebabkan luka bakar saat proses sirkumsisi.

Metode Klem

Metode klem
Metode klem (istimewa/ dok Rumah Sunat dr Mahdian)

Metode ini dilakukan dengan cara memasang alat klem di batang mr p sesuai dengan ukuran diameter klem maksimal 3-4 cm.

Tidak menggunakan jahitan dan minim pendarahan. Namun, metode ini cukup mahal dan klem berisiko menggantung di mr p.

Metode Starpler

Metode starpler umumnya dilakukan pada pria remaja dan dewasa.

Caranya dengan menggabungkan dengan metode potong serta jahitan dengan alat starpler berbentuk pisau bundar untuk memotong prepetium.

Metode ini sama cukup mahal dan berisiko menggantung di mr p.

Mana yang paling aman?

Dari beberapa metode di atas menurut Prof Andi, ada baiknya pasien melakukan metode konvensional selain murah apabila dikerjakan oleh ahlinya akan memiliki risiko yang rendah dan aman.

"Terus terang ya, sunat yang paling aman adalah konvensional. Paling aman karena kita bisa melihat secara langsung, kelihatan semua. Jadi saran saya kalau mau konvensional," tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved